
Emak…
Rumah kita memang sesak
Berhimpit sempit dan berdesak
Bukan kami tak ingin membuatnya luas berjarak
Tapi…
Dirimu yang membisik ke dalam benak
Hidup kita bukan hidup kita nak!
Hidup kita, untuk hidup orang banyak
Abah…
Rumah kita melapuk parah
Larut menua bersama kisah
Tentang dirimu yang tetap memiliki semangat membuncah
Dan keteguhan seorang ayah
Yang berjuang berdarah bernanah
Menggandeng lengan kami, memberi arah
Agar hidup terasah
Tanpa noktah
Emak-abah tercinta
Rumah kita didunia hanya sementara
Sesaat saja, lalu kita tinggalkan jua
Kami, anak-anakmu semua
Mencoba mengantarkan kalian mereguk salsabila
Penghapus dahaga
Selamanya
Emak-abah…
Semoga kalian tabah
Dengan laku kami yang kadang membakar amarah
Esok hari, kami lepaskan wajah sumringah
Menghantarkan kalian ke depan kakbah
Dengan penuh harap dan gelisah
Sujud itu membuat akhirat kalian menjadi mudah
Dan berbahagia ditaman surga penuh berkah
Jakarta, 3 April 2018