Posted on: January 17, 2020 Posted by: Faik Comments: 0

Sayup terdengar

Jerit lirih bersahutan

Sekelebat bayang yang tersapu asap pekat

Serupa siluet tubuh-tubuh

Menunduk membungkuk

Nyaris tersungkur

 

Larian asap berkejaran

Menyergap paru-paru warga

Melumat oksigen bumi

Sesak menghimpit dada

Perih merasuk mata

 

Aku membayangkan…

Bayi mungil disana

Membisu, membiru, terbekap asap

Atau anak-anak kecil itu

Yang tak lagi berlari riang

Terpojok disudut rumah, terpenjara asap

 

Atau para siswa siswi

Yang tak lagi bersekolah

Sibuk memakai masker

Menahan asap merasuk dalam raga

Sungguh, batinku perih sekali….

 

Ilusi nyata ku juga membayangkan

Binatang karnivora, melata dan serangga

Terpanggang seluruhnya

Tak tahu harus lari kemana

Terlumat api tanpa sisa

 

Wahai pemilik langit

Turunkan tetesan air surgamu

Basahi bumi kami yang kerontang ini

Gersang dengan dosa-dosa manusia

Tandus bersama kerakusan jiwa

Yang tak pernah puas menumpuk harta

Lupa menjaga semesta

 

Wahai awan pekat

Sampaikan doa-doa kami kepadaNYA

Tentang perih rintihan kami

Mengiba ampunan

Mengharap hujan

Penghapus kekeringan

 

Wahai Illahi rabbi

Biarkan tunas-tunas itu bertumbuh kembali

Meranumkan kehidupan

Janji kami, bersahabat dengan alam

Melepas akrab dari asap

Yang nyaris memusnahkan kehidupan

Sungguh, ini semua memang dosa Kami

 

Banda Aceh, 16 September 2019

 

Leave a Comment